» » Ringgit Untuk Masa Depan Jagoanku

Ringgit Untuk Masa Depan Jagoanku

Penulis By on Rabu, 27 September 2017 | No comments



Pendidikan begitu penting bagi anak anak nya dan kewajiban seorang anak untuk menuntut ilmu menjadi penyemangat bagi Afrida untuk memperjuangkan anaknya untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi,sehingga negeri jiran pun pilihannya,ia tak perduli meski harus meninggalkan keluarga dan anak-anaknya yg tercinta.

Awal tahun 2013,anak pertama nya mulai melanjutkan jenjang pendidikan di sebuah perguruan tinggi agama islam di kota lhokseumawe yaitu di kota kelahirannya,yang pertamanya bermodal sepasang kambing ternak untuk mendaftarkan biaya adminitrasi anaknya masuk di perguruan tinggi tersebut.

Afrida adalah seorang TKI di negeri jiran yg berasal dari aceh,umurnya yg setengah abat tak menghalangi niatnya untuk mewujudkan cita-cita anaknya dalam menuntut ilmu.Dan dia tidak pernah mengeluh meski dia harus menjadi pembantu rumah tangga di negeri orang. Aktivitasnya sebagai pembantu rumah tangga tidak pernah mengenal siang dan tidak pernah mengenal malam dia pun bekerja dengan penuh kesabaran dan semangat dengan tujuan yg sangat besar untuk anak-anaknya yg berada di aceh.

“Beginilah rutinitas saya selama berada di negeri orang,susah senang tetap harus saya jalani demi cita-cita anak saya dalam menuntut ilmu” ucapnya dengan senyuman semangat.

Seorang janda dua anak ini tak ingin nasib anak nya berakhir seperti dirinya yang harus putus sekolah sejak di kelas 2 SMP atas dasar perkawinan dan keterbatasan dana.Ia lahir dari pasangan M.daud(Alm) dan Halimah berasal dari keluarga miskin.

Pada waktu akhir bulan para pembantu lain di rumah tersebut menerima gaji sepenuhnya tapi tidak dengan pembantu yang satu ini. Setiap bulan gaji yang di terimanya hanya cukup untuk mengganti sepasang sandal hari-hari dalam bekerja,dia harus memenuhi kebutuhan anak-anaknya yang sedang melanjutkan pendidikan di peguruan tinggi sehingga ia lebih dulu meminjam uang kepada majikannya yang pada akhir bulan gajinya di potong, mengingat kebutuhan anak-anaknya ia rela menahan amarah hawa nafsu nya untuk menuruti kebutuhannya sendiri.

Baginya itu bukanlah hal yang membuat ia berkecil hati, bahkan ia sangat bersyukur anak-anaknya mau mengerti dan menghargai hasil jerih payahnya sehingga anak-anaknya tidak menyia-nyiakan pengorbanan sang ibu,dan mau mengerti berapa pentingnya pendidikan.Mengingat banyak nya anak muda di desa bisa di hitung jari yang mau meneruskan pendidikannya dan tau arti pentingnya pendidikan itu,sebagian orang tua masih belum mengerti akan pentingnya menuntut ilmu, begitu juga dengan anak-anaknya.yang terlintas di pikiran masyarakat hanya bekerja sebagai TKI di malaysia.

Bahkan masyarakat sudah berkecil hati tidak akan mampu menyelesaikan adminitrasi pembayaran selama di perguruan tinggi”padahal kalau mereka niat Allah pasti menunjukan jalan nya dan pasti ada aja rezeki yang datang”.

Afrida sangat bersyukur dan ia akan selalu mendukung anak-anaknya,sosok perempuan yang begitu sabar ini tidak ingin apa yang di alaminya sekarang di rasakan pula oleh anak-anaknya,satu hal yang di fikirkan bagaimana cara mencari rezeki yang halal untuk membiayai pendidikan anak nya,tak peduli rambutnya mulai memutih dan kulitnya mulai meluntur,baginya pendidikan anaknya yang menjadi prioritas utamanya.

“sebenarnya saya ingin anak saya ini setelah sarjana nanti menjadi seorang perwira TNI seperti almarhum kakeknya pensiunan petran” ucap wanita ini dengan penuh harapan.

Namun iya sadari untuk tes masuk TNI membutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk memakai baju loreng dan ia juga tidak memaksa kehendaknya, sedangkan putranya itu bercita-cita sebagai orang yang berguna bagi orang banyak yang bisa mentranfer ilmu pengetahuannya kepada orang lain maka putranya memilih untuk duduk di bangku kuliah dengan harapan kelak menjadi seorang dosen, sosok ibu yang satu ini membiarkan anaknya untuk menempuh jalan kesuksesannya sendiri,asalkan itu jalan yang di ridhai Allah,sepenuhnya orang tua akan mendukung dan senantiasa mendo’akan.

“kita sebagai orang tua cuma bisa mendukung dan berdo’a kepada anak kita” cakap nya dengan penuh keyakinan.

Mengakhiri ceritanya,ia berharap anaknya bisa berguna bagi orang banyak dan bagi nusa dan bangsa dimanapun ia berada.

Penulis : Musliadi KPI

Baca Juga Artikel Terkait Lainnya